TARIAN KIPAS KOREA
Buchaechum atau Tari Buchae
(tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian
tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini
dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas
berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup
dan membentuk formasi dari kipas.
Tarian ini dikenal karena mereprensentasikan keindahan dan keagungan wanita korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam, seperti deburan ombak, rumpun bunga dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.
Awalnya tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada di taman bunga karena penarinya memakai pakaian beraneka warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.
Kostum tari kipas biasanya jeogori (jaket panjang dengan kemeja yang diikat), mahkota bunga tradisional, dan kipas yang biasanya berbulu di bagian pinggirnya dan digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.
Tarian ini dikenal karena mereprensentasikan keindahan dan keagungan wanita korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam, seperti deburan ombak, rumpun bunga dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.
Awalnya tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada di taman bunga karena penarinya memakai pakaian beraneka warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.
Kostum tari kipas biasanya jeogori (jaket panjang dengan kemeja yang diikat), mahkota bunga tradisional, dan kipas yang biasanya berbulu di bagian pinggirnya dan digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.
Gambar untuk Tari Buchaechum :
Cerita Travel - Tak hanya dikenal sebagai Negeri Ginseng, Korea juga sangat dikenal dengan produksi musik K-Pop nya yang melahirkan ribuan fans.
Korea Selatan pun sangat kreatif dan giat memperkenalkan budaya, sejarah dan seni trandisionalnya melalui Drama Korea yang ternyata terbukti menjadi potensi wisata yang bagi negeri ginseng ini.
Secara tidak sengaja para penonton drama korea sedang belajar dan mengakrabkan diri dengan seni dan budaya Korea. Tak hanya lokasi wisata alam dan kebudayaan, bahkan tempat lokasi syuting kerap menjadi buruan para traveler. Nah, kamu penyuka Korea atau berencana ingin berliburan ke Korea? Yuk kita lihat salah satu seni budaya Korea yang sangat populer yaitu Tari Buchaechum.
Tari Buchaechum : Tari Tradisional Rakyat Korea
Cantiknya Tari Buchaechum Korea
Tari Buchaechum adalah tari kipas [buchae : kipas lipat] dengan motif bunga peony yang ditarikan oleh sekelompok wanita yang mengenakan kostum tradisional Hanbok dengan warna - warna terang dan kontras. Tari Buchaechum ini menggabungkan kesenian visual dan keanggunan.
Ciri khas Tari Buchacheum
Keunikan dan ciri khas dari gerakan tari Buchaecum ini adalah
ketika para penari membentuk formasi melingkar yang rapi dan menggunakan
kipas membentuk gerakan bergelombang, membentuk kupu-kupu yang terbang
serta rumpuh bunga dihembus angin membuat gerakan tarian ini sangat
cantik. Tarian ini semakin elegan dengan kostum tradisional dan hiasan
kepala menyerupai mahkota dikepala setiap penari.
Desain pakaian Tari Buchacheum yang menggunakan pakaian tradisional hanbok yang memiliki motif dan warna yang berubah-ubah sesuai dengan arah tren fashion. Kamu bakal melihat berbagai motif kostum hanbok penari Buchaecum dengan desain warna cerah pada perayaaan-perayaan tahunan di Korea Selatan.
Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari ritual kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara pemujaan kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea. Shamanisme Korea sendiri merupakan kepercayaan kuno masyarakat Korea yang juga mengkombinasikan berbagai kepercayaan dan dipengaruhi oleh agama asli Korea seperti Buddha maupun Taoisme.
Pada dasarnya, Shaman sendiri identik dengan perdukunan jaman dulu. Dalam ritual Shamanisme sendiri, Penari akan mengadakan upacara persembangan atau gut, dimana mudang [yang kerasukan] akan bertindak sebagai perantara antara dewa dan manusia dengan berbagai tujuan seperti, terjadinya kesembuhan dan berbagai keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Buchaechum mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.
Tari Buchaechum pun berubah fungsi tak hanya ditampilkan untuk keperluan-keperluan upacara ritual keagamaan saja tetapi dipentaskan dalam acara-acara kesenian budaya, festival, pesta rakyat atau dalam acara- acara perayaan tahunan. Tari Buchacheum menjadi tarian tradisional pada acara-acara penyambutan tamu kenegaraan.
Tarian Buchaechum pun semakin berkembang dan bervariasi gerakannya menirukan keindahan alam seperti gerakan ombak di laut, bunga, dan kupu-kupu yang sedang terbang mengibaskan sayap lembutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar